Selasa, 17 Maret 2015

Falsafah Usaha



Sejak awal, kehadiran AHAD-NET telah menguatkan eksistensinya dengan menjalankan falsafah yang tercermin dalam akronim namanya, yakni ”AHAD”

jika dijabarkan maka akan menjadi demikian :
 
A          = Al Quran,
H          = Hadits,
A          = Akhirat,
D          = Dunia
Net       = Network/jaringan          
 
Yang mengandung makna bahwa ”dengan berpegang teguh pada Al Quran dan Hadits, mari kita raih kebahagiaan Akhirat dan kesejahteraan Dunia.

Mari kita bangun jembatan usaha yang barokah untuk menyiapkan bekal menuju kampung akhirat.

Senin, 16 Maret 2015

Meraih Keberkahan Dalam Berbisnis




Setiap apa yang kita lakukan termasuk dalam hal berbisnis, tentu kita menginginkan bukan sekedar keuntungan materi semata, namun juga harus memiliki nilai keberkahan. Berkah atau dalam bahasa Arab “barakah” berarti tetapnya sesuatu, dan bisa juga berarti bertambah atau berkembangnya sesuatu. Adapun arti barakah dalam Al Quran dan As Sunnah adalah langgengnya kebaikan, kadang pula berarti bertambahnya kebaikan, dan dapat juga berarti kedua-duanya. Jadi, ketika bisnis yang kita lakukan mendapat keberkahan, maka bisnis itu bukan hanya semakin berkembang namun juga mengandung kebaikan di dalamnya. 

Berikut ini beberapa hal yang dapat kita lakukan agar bisnis mendapat keberkahan:
Pertama, awali bisnis yang kita lakukan dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Tanpa niat yang baik (untuk beribadah) maka yang kita kerjakan akan sia-sia.

Kedua, sertai bisnis itu dengan ketaqwaan. Allah SWT berkalam dalam QS Ath-Thalaq 65:2-3 yang artinya, “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah SWT niscaya (Allah SWT) akan mengadakan bagi jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka.”

Ketiga, kerjakan bisnis dengan kejujuran. Dalam dunia bisnis termasuk bisnis di jaringan pemasaran berjenjang, kejujuran harus dikedepankan. Orang yang berbisnis dengan cara yang tidak jujur akan ditinggalkan dan dijauhi orang lain. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran membawa ketenangan dan kedustaan menimbulkan keraguan.” (HR Tirmidzi)   
           
Keempat, bertawakal kepada Allah SWT. Dengan kita bertawakal (berserah diri), yakinlah Allah akan menjaga bisnis kita. Ketika kita bertawakal bukan berarti kita harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan, karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakal. Usaha dengan anggota badan adalah untuk meraih sebab dan wujud ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakal dengan hati merupakan wujud keimanan kepada-Nya.

Kelima, selalu bersyukur terhadap apa yang kita dapatkan. Di dalam QS Ibrahim 14:7 Allah SWT berkalam, “Jika kalian bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat itu kepada kalian……….”  Ini adalah janji dan jaminan Allah SWT kepada orang-orang yang selalu bersyukur.

Keenam, bekali bisnis yang kita lakukan dengan pengetahuan dan keterampilan. Nabi SAW pernah menyatakan bahwa, “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancuran urusan tersebut.” Begitu juga dengan bisnis yang kita lakukan di jaringan manapun, tentunya perlu dibekali dengan ilmu dan keterampilan agar kita lebih cepat berhasil. (Achmad Muslim). Semoga kita termasuk orang-orang yang berusaha menjemput keberkahan dari Allah SWT. Amin.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons